Cari

Total Tayangan Halaman

Selasa, 31 Agustus 2010

Bajaj Indonesia Mulai Ganti Speedometer Pulsar 135 LS

autos.in.msn.com
TEMPO Interaktif,Jakarta:Mulai Kamis (26/8) PT Bajaj Auto Indonesia mulai melakukan penggantian speedometer di 220 unit model Bajaj Pulsar 135 LS. Penggantian perangkat itu dilakukan menyusul keluhan dari konsumen yang menyebut indikator sumber kelistrikan atau aki mengalami masalah atau berkedip seolah mengisyaratkan arus listrik telah habis.



“Mulai hari ini, kami akan melakukan penggantian speedometer di sepeda motor milik konsumen yang mengalami masalah. Komponen itu sudah kami kirim ke dealer,” ungkap Setyo Pribadi, Production/Assembly Manager PT BAI kepada Tempo di Jakarta, Kamis (26/8).

Setyo menambahkan, pihaknya hanya melakukan penggantian speedometer karena sumber permasalahan yang dikeluhkan oleh para pemilik motor berada di peranti itu. Indikator yang memang dirancang berkedip untuk menunjukkan kondisi aki setiap tingkatan, baik  kondisi bagus, sedang, hingga terburuk ternyata menimbulkan salah tafsir.

Indikator, kata Setyo, memang dirancang berkedip saat kondisi aki, penunjuk kondisi bahan bakar,  “Kalau di motor lain akan berkedip saat kondisi aki benar-benar sudah drop, tetapi di Pulsar 135 LS saat kondisi sedang pun berkedip,” papar dia.

Hal itu dimaksudkan untuk memberi informasi sedini mungkin kepada pemilik ihwal kondisi sumber kelistrikan tersebut. Dengan kata lain, aki sejatinya tidak bermasalah. Pun dengan speedometer tersebut, hanya desain baru indikator tersebut menimbulkan salah persepsi.

Bajaj Pulsar 135 yang disebut bermasalah di indikator kelistrikan jumlahnya mencapai 220.  Sedangkan unit yang disebut mengalami masalah di mesin ada beberapa unit dan sejak awal Juli telah dilakukan perbaikan. “Begitu ada keluhan, kami langsung minta mekanik di dealer yang terdekat dengan pemilik motor untuk memperbaikinya,” tandas Setyo.

Senin (24/8) malam, Dinesh Kulkarni, General Manager sales & Marketing PT ABI menegaskan masalah di aki tersebut tidak mengharuskan pihaknya melakukan penarikan. “karena memang tidak berkiatan dengan performa mesin,” kata dia.

Ia menyebut, hal itu terjadi karena sensor kelistrikan terlalu sensitive, dan itu memang sengaja dirancang untuk memberikan inforamsi yang lebih rinci ihwal kondisi motor kepada pengguna.
“Tetapi ternyata, konsumen merasa tidak nyaman dengan indikator aki yang kerap berkedip tersebut. Karena itu kami memutuskan untuk mengganti speedometer  dengan yang baru,” jelas dia.

Sedangkan untuk keluhan di mesin yang kerap mati, Dinesh menyebut pihaknya juga telah memperbaikinya. Ia mengaku permasalahan itu bukan pada mesin tetapi pada rangkaian kelistrikan yang pemasangannya tidak akurat.

Ihwal masalah itu, Setyo Pribadi menjelaskan setelah dilakukan pengecekan terhadap motor yang ditengarai bermasalah ia menemukan pemasangan konektor atau perkakas sambungan kelistrikan tidak akurat. Walhasil, arus listrik yang seharusnya mengalir ke peranti pengapian seperti busi kerap terputus. “Sehingga pengapian tidak sempurna dan mesin kerap mati. Tetapi setelah distarter hidup lagi. Tetapi kami putuskan untuk memperbaikinya dan tidak ada masalah lagi,” jelas dia.

Vaibhav Gupta, Deputi General manager Marketing & Customer Satisfaction PT BAI menyebut, sejak diluncurkan April hingga Juni lalu Bajaj Pulsar 135 LS telah terjual 8.000 unit. “Tren penjualan cukup bagus, karena selain performa yang menjanjikan harganya pun sangat bersaing,” aku dia.

Bajaj Pulsar 135 LS bermesin 135 cc dan mampu menyemburkan tenaga hingga 13,5 daya kuda pada 9.000 rpm dan torsi maksimum 11,4 Newton meter pada 7.500 rpm. Motor yang diposisikan sebagai tunggangan para komuter dan bikers itu dibanderol Rp 14,7 juta on the road Jakarta.

 Copas : www.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.