Cari

Total Tayangan Halaman

Senin, 22 November 2010

PT Freeport Sehari Kantongi 102 Kg Emas

PT Freeport Sehari Kantongi 102 Kg Emas
JAYAPURA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Analisa Kebijakan Daerah (Lakeda), Lamadi de Lamato mengatakan, kedatangan presiden SBY, di Jayapura, diharapkan bisa meninjau ulang kontrak karya PT Freeport Indonesia di Tembaga Pura, Mimika, Papua.

"Selama ini banyak hasil yang diambil PT Freeport dari perut bumi Papua, tetapi manfaat balik yang diberikan pada masyarakat asli Papua masih relative belum sesuai," katanya di Jayapura, Minggu (21/11/2010).

Menurut Lamadi Lamato, sesuai data yang baru-baru ini dipublikasikan dimedia massa, setiap harinya PT Freeport Indonesia menghasillkan 102 kilogram emas, di luar konsentrat tambang lainnya.
"Bayangkan berapa besar keuntungan yang telah didapat. Tetapi dana yang diberikan bagi masyarakat asli pemilik ulayat hanya satu persen, dan itupun sampai saat ini masih menjadi persoalan karena diperebutkan banyak pihak," terangnya.

Untuk itu Lamadi meminta presiden SBY dalam kunjungannya di Jayapura, menyempatkan diri untuk membahas masalah kontrak karya Freeport ini.

Selain pembahasan masalah kontrak karya Freeeport, Lamadi juga menuturkan, hal lain yang tidak kalah pentingnya yang harus diluruskan oleh presiden SBY adalah masalah rencana evaluasi undang-undang otonomi khusus yang belum dilakukan.

Presiden SBY dan rombongan dijadwalkan tiba di Jayapura, Minggu sore nanti, dan akan melakukan serangkaian kegiatan di antaranya membuka kegiatan pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-nusantara di Universitas Cenderawasih Jayapura.

Selain membuka pertemuan BEM se-nusantara itu, Presiden SBY juga akan memberi pengarahan dalam pertemuan Penguatan Kapasitas Keuangan Daerah yang rencananya digelar di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua pada Minggu malam.

Dalam acara tersebut, akan dilakukan penandatanganan pakta Integritas bersama pihak DPRD, bupati/walikota maupun pimpinan daerah antara Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Diketahui, kedatangan Presiden Republik Indonesia ke Papua, akan didampingi pejabat Eselon I, antara lain dari KPK, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.

Pendapat ane sebagai masyarakat :
Hal ini sudah terjadi selama berpuluh2an tahun... Sudah beberapa kali ada pembahasan mengenai Hal ini ke hampir semua orang yang pernah menjadi presiden maupun wakil rakyat. Tapi, seperti biasanya selalu tidak ada hasilnya. Seperti "Debu Tertiup Kentut" (kasus yang menghilang terbawa aliran dana walaupun baunya masih ada "Kentut = Mana ada yg mau ngaku gan....") ^_^". Padahal jika kita melihatnya secara langsung (Galian PT. 'Ntu) sangat niris gan, cukup sudah lumpur lapindo, wasior, apakah kita harus menunggu bencana dari kerukan uang untuk negara LAIN ini???!! gak kebayang deh kalau ini ga segera di tindak lanjutin. And Now??? Masih maukah mendiamkan para koruptor dan menunggu bencana??

So, sekarang sudah semakin mudah melihat wakil2 kita di gedung sana atau pemimpin bangsa korupsi atau tidak... Ciri pemimpin yang korupsi=Seakan tidak mau tahu, pura2 bergerak ketika di beritahu... Sangat ironi memang melihat bangsa kita yang semakin di jajah sama yang namanya korupsi. Ketika ada pemimpin yang sangat tegas pro terhadap rakyat dan kesejahteraan bangsa, ruang gerak mereka pun dipersulit bahkan ada yang sering mendapat teror hingga ada yang di bunuh!!! ( cari sendiri info-nya ya gan ).

Kesimpulannya : Pimpinan bangsa yang TERHORMAT ( Tidak ngilER Hasil kORupsi dan cerMAT ). Contoh pemimpin yang TERHORMAT : pemimpin yang dapat menghentikan aksi PT. 'Ntu. ( Tikus "Koruptor" tidak datang jika tidak ada keju "PT.'Ntu", keju tidak ada jika tidak ada manusia "Pekerja PT.'Ntu" ).

Itu pendapat ane, pendapat agan2 sekalian??? Tulis komentar mengenai posting ini, Karna Posting ini akan di selalu saya tempatkan di halaman muka... Ok gan, mulailah bersuara untuk bangsamu...


Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.